shaggy dog

Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk di Sayidan-sebuah kampung dipinggir sungai di tengah kota Jogja-yang nyaman dan damai. Pada Tanggal 1 Juni 1997, band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik & Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Stylee” ; perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock n’ roll, bahkan sampai rock yang di-mix secara special oleh 6 orang bartender ini.
Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, Song Beach Dub Allstars merupakan sebagian kecil dari band-band yang meng-influence Shaggydog. Yang lain? Pahit manis hidup adalah inspirasi mereka

Waktu pun berlalu, show demi show mereka jalani. Pada tahun 1999 album shaggydog yang pertama diliris. Dengan label Doggy House (management Shaggydog), Album yang diberi title “SHAGGYDOG” ini membuahkan hasil yang diluar dugaan. 20.000 copy habis terjual. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah band indie. Semenjak itu Shaggydog pun mulai show di daerah-daerah seputar Nusantara…dari Jawa sampai ke Lombok..sampai-sampai mereka rela meninggalkan bangku kuliah.

Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2001, album kedua yang bertitel “BERSAMA” diliris. Kalau kalian tahu, album ini benar-benar diliris dengan cucuran keringat dan air mata. Motor sang manager pun tergadaikan. Bukan itu saja, rekaman yang berlangsung di Bandung ini sampai memaksa mereka untuk ngamen di kawasan Dago karena kehabisan duit…What a life Man..!!

Tahun 2003 merupakan "Lucky Year" buat Shaggydog. Dimulai New Year Party di UPN Jogja, sekitar 20.000 doggiez tumplek..blek berdansa bersama Shaggydog. Bulan Maret, Mei Shaggydog menjalani Tour 8 Kota (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogja, Magelang). Dari banyaknya show, basic massa yang fanatik, musik yang ceria dan lirik yang nakal dalah beberapa diantara faktor kesuksesan Shaggydog. Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan titel "HOT DOGZ". Kalau kalian pasang telinga lebar2 selebar kuping gajah...pasti syaraf urat kalian tidak sabar untuk segera mengikuti irama lagu-lagu Shaggydog di album ini.

Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog untuk ikut kompilasi album "ASIAN SKA FOUNDATION" yang berisi band-band ska se-Asia. Sayangnya cuma beredar di Jepang. Lagu "Second Girl" yang diikutkan Shaggydog dalam kompilasi ini.

Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karir Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personil Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka (kaya macan yaa) di industri musik Indonesia. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang menunjukkan kalau tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia sekaligus akan membuat persaingan pada industri musik semakin panas.



Heru
Vocal
Name : Heru Wahyono
Place of Birth : Denpasar, Bali
Role : Vocal
Virtue : Always make friends
Vice : Always forget about something
Desert Island Disc : Bob Marley
Favorite Hangover Cure : Orange Juice and a warm kiss 

Richard
Guitarist
Name : Richard Bernado
Place of Birth : Yogyakarta
Role : Guitarist
Virtue : Animal Lover
Vice : Obsession with bodily functions
Desert Island Disc : Tom Waits, Neil Young, Ramones, The Clash & The Skatalites
Favorite Hangover Cure : Sex
What gets me up in the morning : My monkey Rudy wanting to play 

Raymond
Lead Guitar
Name : Raymondus Anton Bramantoro
Place of Birth : Yogyakarta
Role : Lead Guitar
Virtue : Say hello to my mom
Vice : Waking up late
Desert Island Disc : Blues, Jamaican Music
Favorite Hangover Cure : Water & Vitamins
What gets me up in the morning : Taking mom shopping
On Shaggydog : Cool band, good guys and crazy 

Bandizt
Bass
Name : Aloysius Oddisey Sanco
Place of Birth : Yogyakarta
Role : Bass
Virtue : Entertain
Vice : High Temper
Desert Island Disc : Rancid, the Specials, Marley, Black Music
Favorite Hangover Cure : Sleep
What gets me up in the morning : Something to do
On Shaggydog : Family and Brotherhood 

Lilik
Keyboardist
Name : Lilik Sugiyarto
Place of Birth : Yogyakarta
Role : Keyboardist
Virtue : Looking for a new friends
Vice : Snoring
Desert Island Disc : UB 40, Bob Marley, etc
Favorite Hangover Cure : Lemon Ice, Drink Squash
What gets me up in the morning : Something to do 

Yoyok
Drummer
Name : Yustinus Satria Hendrawan
Place of Birth : Yogyakarta
Role : Drummer
Virtue : Silent Soul
Vice : Waking up late
Desert Island Disc : Steward Copeland (Police)
Favorite Hangover Cure : Morning Sun, a cup of tea, cigar, reggae music
What gets me up in the morning : Playing my drum
On Shaggydog : My second family, my office, my hope

Bondan Prakoso

Bondan Prakoso lahir 8 Mei 1984, ia adalah one of the best bass player di Indonesia. Dulu Bondan adalah penyanyi cilik yang pernah menelurkan album cilik Si Lumba-Lumba. Berkat album Si Lumba-lumba namanya melambung. Alumni D3 Sastra Belanda Universitas Indonesia ini memulai karier remaja dan dewasanya saat membentuk band Funky Kopral ditahun 1999 hingga tahun 2002. Kini ia betah dengan besutannya, Bondan Prakoso & Fade 2 Black. Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.
Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari berbagai band di Indonesia seperti Thomas “GIGI”, Rindra “Padi”, Bongky “BIP”, Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung.
Pada tanggal 17 Desember 2007, Bondan menikahi kekasihnya yang bernama Margareth atau yang akrab disapa Margie yang bertempat di Restoran Cibintung, Ciputat, Tangerang, dengan mas kawin berupa seperangkat alat salat dan 17 gram emas.
Biodata Bondan Prakoso:
Nama Lengkap : BONDAN PRAKOSO
Nama Panggilan : MR B
TTL   : 8/MEI/1984
Anak ke  : 2 dari 3 bersaudara
Nama Ibu     : Lili Yulianingsih
Nama Bapak  : Sisco Batara
Agama    : Islam
Pendidikan  : Lulusan D3 Sastra Belanda UI
Pekerjaan  : Musisi, Produser
Hobby  : Musik, Membaca, Menonton Film
Musisi/Band Favorit : Les Claypool (Primus), Muse, Dave Mathews Band
Referensi Buku  : Huru Hara Kiamat, Jangan Bersedih, Chicken Soup
Makanan Favorit  : Chicken Teriyaki, Nasi Goreng Hati/Pete.
Minuman Favorit  : Air Mineral
Alamat     : PO BOX 1281 JKS 12012

BONDAN PRAKOSO Ketika bersama Bass Heroes

Psychedelic Sub Rhythm, suatu istilah yang dibuatnya sendiri.
Ditemui di belakang panggung sehabis pertunjukan Bass Heroes beberapa tahun yang lampau, mantan personil Funky Kopral itu mengaku ingin melawan opini yang salah mengenai alat musik bass.
“Opininya bass kan sebagai pengiring, tapi buktinya sekarang bass bisa tampil ke depan,” tuturnya.
Mengenai aliran musik dari lagu yang dibawakannya, peraih penghargaan Best Bass Player TML pada 1998 itu menyebut komposisi yang dimainkannya sambil bernyanyi tersebut merupakan campuran antara funk, rock serta sedikit progresif.
Sementara itu, selain Bondan, konser ‘Bass Heroes’  juga menampilkan 12 bassist lain yaitu Thomas Ramdan (basis Gigi), Rindra Risyanto Noor (Padi), Adam (Sheila on 7), Ronny Febri Nugroho (Coklat), Bongky Marcel (BIP), Indro Hardjodikoro, Bintang Indrianto, Barry Likumahua, Iwan Xaverius, Arya Setiyadi, Nissa Hamzah (Ommelette), Ari Firman serta musisi pendukung Andre Dinuth (guitar) dan Hendy dari Gigi (drum).
Hasil kolaborasi dari 13 bassist tersebut dapat dinikmati lewat album ‘Bass Heroes’ yang diproduksi oleh Sony BMG Music. Album itu kemudian memperoleh penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “album musik rekaman dengan pemain bas terbanyak”.

tipe X

Tipe-X band dibentuk pada bulan September 1995 (dengan nama Head Master). Formasi awal ketika itu adalah Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), dan Hendro (Drum). Ketika itu Tipe-X sering membawakan lagu-lagu milik Red Hot Chilli Peppers (RHCP). Kemudian mereka sadar bahwa pada saat pementasan musik yang dibawakan oleh Tipe-X terasa kurang "penuh", lalu mereka sepakat untuk menambah seorang gitaris lagi untuk rhytm gitar, yaitu Irul.

Setelah Irul masuk, Tipe-X tidak lagi membawakan lagu lagu RHCP, tetapi mulai mencoba memainkan suatu aliran baru yang ketika itu masih asing dan begitu dikenal di Indonesia, yaitu SKA. Lagu-lagu ska yang mereka bawain ketika itu adalah lagu millik band ska luar yaitu Voodoo Glow Skull dan Operation Ivy. Mereka juga mulai belajar untuk membuat lagu lagu sendiri, dan rajin manggung di pentas musik dan panggung underground. Tipe-X pernah meraih juara band Favorit di Festival Musik Alternatif.

Supaya nuansa skanya lebih kerasa mereka pun mulai menambah personil untuk posisi Brass Section yaitu Andi pada Trumpet dan additional player untuk trombone yaitu Edhot. Mereka mulai berinisiatif untuk memperkenalkan musik yang kita mainkan juga lagu yang kita ciptakan secara lebih luas dengan mengirimkan demo lagu Frustasi ke acara Ekpresi Indosiar dan demo lagu Bebas Pusing yang dikirim ke IndieLapan Prambors dan masuk peringkat lima. Setelah itu Tipe-x semakin rajin manggung, sampai akhirnya Pops yang dikomandani Dodo Abdullah tertarik.. dan Tipe-X mulai rekaman.

Album pertama mereka, Ska Phobia dirilis tahun 1999 dengan lagu andalan Genit dan Angan. Dua tahun kemudian, mereka kembali mengeluarkan album bertajuk Mereka Tak Pernah Mengerti (2001). Album ini mempunyai satu lagu jagoan yang bertitel "Salam Rindu" yang video klipnya dibuat oleh Dimas Djayadiningrat dari rumah produksi Millenium. Album ini dianugerahi Triple Platinum. Album ketiga dirilis tahun 2003 bertajuk Super Suprise. Kali ini posisi drum digantikan oleh Aditya Pratama alias Adi, mantan penggebuk drum grup Teaser, yang menempati posisi yang ditinggalkan oleh Hendro.

Discography Hitam Putih adalah album keempat Tipe-X yang dirilis 2005. Peluncuran album ini juga merupakan ulang tahun tipe-x ke sepuluh. Album yang masih diproduksi Pops Musik ini menyajikan 10 tembang lagu yang mengandalkan lagu "Kamu Ngga' Sendirian" sebagai single pertama.  Dua tahun kemudian mereka merilis album 'the best' yang bertajuk A Journey. Untuk itu, lagu-lagu yang pernah ngetop di tahun 90-an, seperti "Sakit Hati", "Genit", "Salam Rindu", dan "Mawar Hitam" menjadi andalannya. Sisanya, racikan baru termasuk "Kamu Penipu" ciptaan Tresno dijadikan single pertama album ini

BOB MARLEY

Kapten Norval Sinclair Marley adalah seseorang yang berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands, milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660-an yang terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah mamikat hatinya pada saat dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi pergunjingan warga setempat karena Ras.


Pada Mei 1944 cedella mengejutkan keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris keluarganya.

Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya, banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan lahir seorang tokoh besar.

Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston. Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.

Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska & rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The Wailers.


Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.

Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.


Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan, cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.

Dua dekade setelah dia meninggal, Imensitas (kebesaran) Bob Marley menempatkannya menjadi satu diantara figur-figur transenden terbesar sepanjang abad. Riak-riak yang dilakukannya menyebrang dari sungai musiknya kedalam samudera politik, etika, gaya filsfat, dan agama (Rastafaria). Bob Marley dimasukkan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame pada tahun 1994. Majalah time memilih lagu Bob Marley & The Wailers Exodus sebagai album terbersar pada abad ke-20. pada tahun 2001 ia memenangkan Grammy Lifetime Achivement Award.

Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Bob Marley dapatkan.

Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.

Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.

Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajran Rastafarian, dan bukan dari pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marly adalah penganutnya. Wajar bila ia mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.

Tony Q Rastafara


Tony Waluyo Sukmoasih (populer dengan nama Tony Q atau Tony Q Rastafara; lahir di Semarang, Jawa Tengah, 27 April 1961; umur 48 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia beraliran reggae yang telah aktif di ragam tersebut sejak tahun 1989. Dia bersama grup musiknya Rastafara mempopulerkan istilah “rambut gimbal” (gaya rambut dreadlock) di Indonesia lewat lagu dengan judul yang sama pada tahun 1996. Tony Q telah menjadi ikon musik reggae Indonesia. Dia dianggap sebagai pelopor reggae di Indonesia, karena dia tak hanya berkecimpung di ragam tersebut sejak lama, namun juga mengembangkan karakter musik reggaenya sendiri, dimana dia memasukkan banyak unsur tradisional Indonesia ke musiknya, dan mengangkat tema-tema khas Indonesia dalam musiknya.
Tony Q adalah seorang lulusan STM Perkapalan di Semarang



Sebelum terjun ke dunia musik, pada tahun 1980 Tony Q pernah bekerja selama enam bulan di bagian quality control (pengendalian mutu) di sebuah pabrik pengalengan milik perusahaan Singapura di Cakung, Jakarta Timur. Namun kemudian dia meninggalkan pekerjaan tersebut dan memilih untuk menjadi pengamen di jalanan dan seorang musisi, menghadapi tentangan keras keluarganya. Dia sempat menjadi pengamen selama lima sampai enam tahun di daerah Blok M, Jakarta.
Menurut wawancara dengan Tony Q di Radio Nederland Wereldomroep, sebelum terjun di musik reggae, dia pernah memainkan blues, rock, bahkan musik country. Tahun 1989 dia akhirnya memilih menekuni musik reggae yang menurutnya tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Tony Q mengaku sangat mengidolakan Bob Marley, almarhum musisi reggae kenamaan asal Jamaika.
Tony Q memulai karir musik reggaenya sejak tahun 1989 dengan grup musik Roots Rock Reggae. Biasa manggung dari kafe ke kafe atau acara pentas musik yang ada di Jakarta. Setelah tergabung dengan banyak band reggae seperti Exodus dan Rastaman, akhirnya pada tahun 1994 dia membentuk grup musik Rastafara yang menjadi cukup terkenal sebagai pengusung aliran musik reggae di Indonesia saat itu. Bersama Rastafara dia sempat merilis dua album, yaitu “Rambut Gimbal” (1996) dan “Gue Falling In Love” (1997).
Hampir semua lagu dalam album tersebut diciptakan Tony Q, dengan lirik lagu yang banyak bertema sosial, kemanusiaan, cinta, dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu lagunya yang populer adalah “Rambut Gimbal”, sebuah istilah untuk gaya rambut dreadlock yang kerap digunakan oleh pengikut Gerakan Rastafari, yang kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia yang menjadi populer karena lagu tersebut.
Rastafara saat itu dinilai berbeda dengan grup musik reggae lainnya karena mereka berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik dan instrumen tradisional khas Indonesia ke dalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae negara lain seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang Sunda atau Gamelan Jawa ikut menambah warna musik dalam lagu-lagu Rastafara. Dan pada aransemen musiknya sepintas juga terlihat unsur-unsur musik Melayu, musik khas daerah Sumatera Utara, atau Sumatera Barat.
Pada tahun 1997 Rastafara memutuskan untuk vakum dalam musik karena kurangnya pasar musik reggae di Indonesia. Tony Q kemudian melanjutkan karirnya dengan membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara. Tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band mendapat pemain tambahan. Tetapi kemudian tahun 2000 Tony Q memutuskan untuk memulai karir solo dengan tetap membawa nama grup musik yang telah membuatnya dikenal oleh para penggemarnya, yaitu Tony Q Rastafara.
Tahun 2000 Tony Q yang sekarang dikenal dengan nama Tony Q Rastafara berhasil merilis album solonya yang pertama, “Damai Dengan Cinta” tanpa dinaungi perusahaan rekaman. Pada album solo pertamanya ini Tony Q mulai mengalami puncak karirnya dalam musik reggae. Setelah mendengar album pertamanya tersebut, seorang profesor di bidang musik dari Kanada memberikan Tony Q referensi untuk mengirimkan demo untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika Serikat. Pihak penyelenggara festival tersebut menyukai lagu-lagu yang ada di demo tersebut dan kemudian mengundang Tony Q untuk tampil diacara yang sama pada tahun 2002. Namun keberangkatan Tony Q beserta rombongannya ke festival tersebut terpaksa batal karena mereka tidak mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait terjadinya “Peristiwa 9/11” di Amerika Serikat yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony Q.
Tahun 2003 Tony Q Rastafara merilis album solonya yang kedua berjudul “Kronologi“. Lagu dalam album tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album Tony Q sebelumnya dan juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis. Tahun 2005 Tony Q merilis album “Salam Damai“. Dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik reggae dengan unsur instrumen tradisional Indonesia. Dalam album tersebut terdapat lagu dengan lirik bahasa Sunda (“Paris Van Java“) dan Jawa (“Ngajogjakarta“) yang semakin menambah kental unsur tradisional Indonesia dalam musik reggae. [3]
Pada tahun 2005 lagu “Pat Gulipat” dari album solo pertamanya “Damai Dengan Cinta“, masuk ke dalam album kompilasi musik “Reggae Playground” yang dirilis bulan Februari 2006 di bawah perusahaan rekaman Putumayo World Music, sebuah label rekaman yang berbasis di New York, AS.
Tahun 2009 Tony Q merilis album “Presiden” dalam rangka maraknya Pemilu 2009 di Indonesia. Menurut Tony Q, album ini dirilis untuk memberikan wacana ke masyarakat penggemar musik reggae supaya tahu bagaimana menyikapi kondisi politik saat itu. Musik dalam album ini kembali menghadirkan unsur tradisional Indonesia seperti kendang Sunda, gamelan, sitar Jawa, tamburin, bahkan terompet reog.

CHE GUEVARA


Ernesto Guevara Lynch de La Serna (lahir di RosarioArgentina14 Juni 1928 – meninggal di Bolivia9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba. Guevara dilahirkan di RosarioArgentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia,Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Masa kecil
Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering, yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia rajin membaca literatur tentang Karl MarxEngels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya. Memasuki sekolah menegah pertama (1941) diColegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi yang terbaik di bidang sastra dan olahraga. Di rumahnya, Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada dolar Amerika Serikat ,yang dianggap sebagai lambang kapitalisme. Meski demikian dia sama sekali tidak ikut dalam gerakan pelajar revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit minat dalam bidang politik diUniversitas Buenos Aires, (1947), tempat ia belajar ilmu kedokteran. Pada awalnya ia hanya tertarik memperdalam penyakitnya sendiri, namun kemudian dia tertarik pada penyakit kusta.
Berkeliling Argentina dengan sepeda motor
Pada tahun 1949 ia memulai perjalanan panjangnya yang pertama, menjelajahi Argentina Utara hanya dengan bersepeda motor. Itulah untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan orang miskin dan sisa suku Indian. Selanjutnya pada tahun 1951 setelah menempuh ujian-ujian pertengahan semester Che mengadakan perjalanan yang lebih panjang didampingi dengan seorang teman dan untuk nafkah hidupnya dia bekerja sebagai pekerja paruh waktu. Ia mengunjungi Amerika Selatan, Chili di mana dia bertemu Salvador Allende, dan di Peru ia bekerja sama selama beberapa minggu di Leprasorium San Pablo, di Kolombia ia tiba pada saat La Violencia, di Venezuela ia ditangkap tetapi dilepaskan kembali, kemudian ia juga mengunjungi Miami. Che Guevara mengisahkan perjalanannya dalam buku harian yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku dengan judul Buku Harian Sepeda Motor (The Motorcycle Diaries), yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1996 dan kemudian difilmkan dengan judul yang sama pada 2004.
Perjalanan Che Guevara
Ia kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah dikarenakan keahliannya sebagai seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi nasional ia pergi ke La PazBolivia di sana ia dituduh sebagai seorang oportunis. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang seorang sosialis. Meskipun Che telah menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin ia tak mau bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan hilangnya kesempatan baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh karena itu ia menjadi miskin. Ia tinggal bersama Hilda Gadea, penganut paham Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik. Orang inilah yang memperkenalkannya kepadaNico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro. Di Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan semakin yakin bahwarevolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan persenjataan. Ketika Presiden Arbenz turun jabatan, Guevara pindah ke Kota Mexico(September 1954) dan bekerja di Rumah Sakit Umum, diikuti Hilda Gadea dan Nico Lopez. Guevara bertemu dan kagum pada Raúl Castrodan Fidel Castro juga para emigran politik dan ia menyadari bahwa Fidel-lah pemimpin yang ia cari.
Bergabung dengan Fidel Castro di Kuba
Ia bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan profesional oleh kapten tentara Republik Spanyol Alberto Bayo, seorang pengarang "Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo" (Seratus lima puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959. Bayo tidak hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze Dong dan Che (dalam bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat) menjadi murid kesayangannya dan menjadi pemimpin di kelas. Latihan perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che beserta orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian. Pada bulan Juni 1956 ketika mereka menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Che mengorganisasi dan memimpin "Instituto Nacional de la forma Agraria", yang menyusun hukum agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen Industri dan ditunjuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang komunis dari pemerintahan serta pos-pos strategis. Ia bertindak keras melawan dua ekonom Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh Fidel Castro dan yang menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che pula yang melawan para penasihat Uni Soviet. Dia mengantarkan perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.
Pernikahan Che Guevara
Pada tahun 1959, Guevara menikahi Aledia March, kemudian berdua mengunjungi MesirIndiaJepangIndonesia yang juga hadir padaKonfrensi Asia AfrikaPakistan dan Yugoslavia. Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian, menandatangani pakta perdagangan (Februari 1960) dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada ketergantungan pasar Amerika. Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di Kongo dan Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan. "Tidaklah penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah revolusi terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya" ucapnya dan dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti membawa revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Juga pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan kemudian dalam "The Socialism and Man in Cuba"12 Maret1965). Ia meringkas pahamnya menjadi "Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan".
Konfrontasi dengan Uni Soviet
Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari 1965) menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan berdagang tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan bantuan pada negara berkembang sosialis atas pertimbangan pengembaliannya. Ia juga menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan hidup bertetangga dan juga atas Revisionisme. Guevara mengadakan konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program revolusioner, pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin. Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara nyata. Untuk beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasamenjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba. Ia kembali ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak Kinshasa. Mereka sia-sia saja melawan kekejaman Belgia dan ketika musim gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik mundur saja bantuan Kuba.

Kematian Che Guevara
Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia, karena ia salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan konsekuensi yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967 adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari setelah itu. Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam pertempuran ketika revolusi Kuba. Che menjadi legenda. Ia dikenang karena keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme.
Penghormatan terhadap Che Guevara
Berbagai tokoh sastra, musik dan seni telah mempersembahkan komposisinya kepada Che Guevara. Penyair Chili Pablo Neruda mempersembahkan kepadanya puisi Tristeza en la muerte de un héroe (Kesedihan karena kematian seorang pahlawan) dalam karyanya Fin del mundo (Akhir dunia) pada 1969. Pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan pada 1967 serangkaian puisi yang dipersembahkan kepadanya dengan judul A Ras del Sueño (Pada tingkat impian). Penyanyi Carlos Puebla mempersembahkan sebuah lagu Hasta siempre comandante Che Guevara (Untuk selamanya komandan Che Guevara) dan Los Fabulosos CadillacsGallo Rojo (Ayam jantan merah), yang muncul dalam album El León (Singa) pada 1991.